Minggu, 27 Desember 2015

Cerita Dongeng Hewan dari Papua Kumpulan Dongeng Hewan Dari Papua

Cerita Dongeng Hewan dari Papua

Kumpulan Dongeng Hewan Dari Papua

Burung kasuari yang bertubuh besar dan bersayap lebar dan kuat itu benar-benar sombong. Ia memang mampu terbang tinggi, memetik buah-buahan yang telah masak lalu menyembunyikannya di bawah sayap. Saking rakusnya, ia menyembunyikan banyak sekali buah-buahan, sehingga burung-burung yang lain tidak kebagian. Itulah sebabnya, tak seekor burung pun mau berteman dengannya. Dan ia tak peduli, baginya mereka tak sederajat dengannya. Dia merasa sudah menjadi takdirnya menjadi burung terbaik di hutan.
Dongeng Hewan Fabel dari Papua
Dongeng Hewan Fabel dari Papua
Semakin lama, kesombongan burung kasuari semakin menjadi-jadi. Tak hanya buah-buahan di atas pohon yang diambilnya, buah-buahan yang jatuh ke tanah pun tak luput dari incarannya.
Sikapnya itu membuat burung-burung yang lain menjadi jengkel.
"Kita harus menghentikan kesombongannya. Kita harus mencari akal untuk membuatnya kapok," kata si mungil burung pipit.
"Ya, aku setuju. Jika kita berdiam diri saja, bisa-bisa kita semua mati kelaparan," jawab burung kenari berapi-api.
Setelah berembuk, mereka sepakat untuk melawan burung kasuari dengan kecerdikan, tapi tidak tahu bagaimana caranya. Tiba-tiba, "Bagaimana jika lomba terbang? Siapa yang terbangnya paling tinggi dan paling jauh, akan jadi pemenangnya," celutuk burung dara.
Suasana menjadi riuh, "Siapa yang bisa menandinginya? Kita tak akan menang," jawab burung pipit pesimis.
Burung dara tersenyum, "Ingat, kita harus menggunakan akal. Percayakan semuanya padaku, aku akan melawannya dalam perlombaan ini."
Semua yang hadir saling berpandangan. Mungkinkah burung dara yang bertubuh kecil mampu menandingi burung kasuari yang besar? Semua burung merasa ragu dengan ucapan burung dara. Namun demikian kelihatannya burung dara cukup percaya diri, ia yakin akan menang.
"Hahaha... Lomba terbang? Boleh... boleh.... Omong-omong, siapa lawanku?" tanya burung kasuari sambil tertawa geli pada burung pipit yang menyampaikan berita tersebut.
"Ah, aku tak peduli siapa lawanku. Siapkan saja burung terbaik, aku yakin aku tak akan terkalahkan," katanya lagi.
Burung pipit bergegas meninggalkannya setelah menjelaskan tata cara dan tempat perlombaan.
Dongeng Hewan Fabel Terpopuler dari Papua
Dongeng Hewan Fabel Terpopuler dari Papua
Tibalah saat yang ditunggu-tunggu. Semua burung telah hadir. Burung kasuari dengan pongah menantikan lawannya. Sebenarnya hati kecilnya penasaran, siapa kira-kira burung yang berani menantangnya. Begitu ia melihat burung dara maju dan menantangnya, tawa burung kasuari mele- dak sekeras-kerasnya.
"Hoahaha... kau bermimpi, ya? Aduh, sebaiknya kau menyerah saja daripada malu," ejeknya.Tapi burung dara tak perduli, ia terus mendekati burung kasuari sambil berkata, "Kau boleh tertawa sekarang, tapi lihat saja nanti siapa yang tertawa belakangan."
Sebelum pertandingan dimulai, burung pipit membacakan peraturan pertandingan. "Pertandingan ini ada syaratnya. Setiap peserta boleh mematahkan satu sayap Iawannya."
Meski merasa aneh, burung kasuari menerima syarat itu. Ia optimis akan menang dengan sangat mudah. Walaupun yakin akan menang, burung Kasuari tetap berniat untuk mematahkan burung dara. Dia ingin memberi pelajaran pada burung dara dan burung lainnya agar tidak berani melawannya.
Sementara itu, burung dara menyelipkan sebuah ranting ke balik sayapnya. Ya, memang ia yang mengusulkan syarat pertandingan itu. Karena menurutnya, burung kasuari tak akan mampu terbang cepat dan tinggi dengan satu sayap saja.
Burung kasuari mendekati burung dara untuk mematahkan satu sayapnya. Kreekkkk... terdengar suara patahan.
Burung kasuari mengira ia telah mematahkan sayap burung dara, padahal itu adalah suara ranting. Sekarang, giliran burung dara yang mematahkan sayap burung kasuari, "KREKKK" bunyinya keras sekali. Burung kasuari menjerit kesakitan, tapi ia segera sadar bahwa ia tak boleh lemah di hadapan lawan-lawannya. Meski sayapnya tampak lemas, ia tetap yakin akan memenangkan pertandingan itu.
"Satu... dua... tiga... priiittttlllllt," teriak burung pipit lalu membunyikan peluitnya.
Burung kasuari mencoba untuk terbang. Ia mengepak-kepakkan sayapnya, tapi gagal. Sedangkan burung dara dengan mudah melesat dan dengan lincah ia mengepak-kepakkan sayapnya ke langit biru.
Burung kasuari panik, ia heran bagaimana mungkin burung dara bisa terbang seperti itu. "Aku tak boleh kalah, aku harus mengalahkannya," katanya dalam hati. Burung kasuari terus mencoba. Namun semakin ia mencoba, semakin sering pula tubuhnya jatuh ke tanah. Terbangnya tidak seimbang sehingga tubuhnya sering menabrak pepohonan.
Semua burung yang hadir menertawakannya, "Bagaimana rasanya menjadi makhluk yang lemah?" tanya burung kenari.
Burung kasuari tidak menjawab. Sadarlah ia, rupanya begini rasanya jika diejek. Padahal selama ini ia sering sekali melakukannya.
Berkat peristiwa itu, burung kasuari menyadari dan mengubah perilakunya. Lagi pula ia sudah tak bisa terbang dan harus mencari makan di tanah seperti hewan-hewan yang lain.
Pesan moral dari Cerita Dongeng Hewan dari Papua untukmu adalah Jika tidak ingin disakiti, jangan menyakiti orang lain. Sifat sombong merupakan sifat yang tidak baik. Orang yang memiliki sifat sombong tidak akan disukai oleh orang lain.

Kumpulan Dongeng Hewan Fabel : Anjing kecil dengan bayangannya

Kumpulan Dongeng Hewan Fabel : Anjing kecil dengan bayangannya

Kumpulan Dongeng Hewan Fabel Anjing kecil
Kumpulan Dongeng Hewan Fabel Anjing kecil
Suatu hari, hiduplah keluarga Anjing, yang terdiri dari Ibu dan Anak. Mereka tinggal di sebuah bukit. Suatu hari, Anjing berlari melewati dan lembah, dan tibalah di sebuah sungai kecil. Namun, tiba-tiba ia sangat terkejut saat melihat kedalam air sungai tersebut.
Pada saat ia melihat ke dalam air. Ia melihat seekor Anjing kecil yang sangat mirip dengannya. Ia sama sekali tidak tahu kalau di sekitar sini ada Anjing sepertinya. Anjing kecil tersebut kebingungan melihat seekor Anjing yang sangat pandai berenang. Sedangkan dirinya sama sekali tidak bisa berenang.
Akhirnya, ia pun memutuskan untuk kembali ke rumahnya dan meceritakan kejadian di sungai kepada ibunya.
‘’ Ibu, Aku baru saja pergi ke lembah. Di sana terdapat sebuah sungai kecil. Dan aku sangat melihat seekor Anjing yang sangat pandai berenang.’’ Kata Anjing kecil mengadu kepada ibunya.
‘’ Mungkin kau bermimpi atau melihat bayanganmu sendiri di dalam air, anakku? Tanya sang ibu bingung mendengar cerita Anjing kecil anaknya.
‘’ Aku sama sekali idak bermimpi. Dan itu juga buka bayanganku bu. Itu benar-benar seekor Anjing kecil sama sepertiku yang sangat pandai berenang. Jika ibu tidak percaya, ayo ikuti aku untuk melihat Anjing kecil tersebut.’’ kata Anjing kecil sedikit kesal ibunya tidak percaya.
Sang ibu pun mengikuti anaknya. Mereka pun menuju lembah dan tidak lama kemudian. mereka tiba di sungai kecil tersebut.
‘’ Ibu, kita sangat beruntung sekali. Ia masih berada di sini.’’ Kata Anjing kecil senang menunjukkan kepada ibunya, ada seekor Anjing kecil yang mirip dengannya di dalam air.
‘’ Hahaha. Anakku, Anjing kecil itu adalah bayanganmu sendiri.’’ Kata sang ibu.
‘’ Tidak bu tidak! Mataku lebih bagus dari matanya.’’ Jawab Anjing kecil bersikeras. Lalu, sang ibu mendekati anaknya, dan berdiri tepat di sebalah Anjing kecil.
‘’ Aneh sekali bu. Ibunya pun datang. Aku tidak melihatnya sebelumnya. Bu, aku bingung. Mengapa mereka tinggal di dalam air?’’ Tanya Anjing kecil kebingungan.
‘’ Haha. Anakku, ibu dan anak Anjing itu adalah bayangan kita. Makanya mereka berdua sangat mirip dengan kita.’’ Kata sang Ibu.
Tiba-tiba, sang Ibu menjatuhkan batu kedalam air dan dalam sekejap bayangan mereka pun hilang.
‘’ Lihatlah anakku, itu hanya bayangan kita berdua.’’ Kata sang Ibu.
Anjing kecil hanya terdiam. Ia sangat kebingungan. Akhirnya, sang ibu mengajaknya untuk kembali kerumah. Di sepanjang jalan Anjing kecil terus berpikir.
‘’ Ternyata, banyak sekali hal belum aku mengerti tentang dunia ini.’’ Kata Anjing kecil dalam hati.
Anjing kecil pun mengikuti ibunya untuk pulang kerumah.

Kumpulan Dongeng Hewan : Serigala Yang Menyamar

Kumpulan Dongeng Hewan : Serigala Yang Menyamar

Kumpulan Cerita Anak Dari Yunani
Kumpulan Cerita Anak Dari Yunani
Suatu hari, pada awal musim semi. Seekor Kuda yang terlihat sedang asik memakan rumput di padang rumput. Ia sangat senang dapat makan dengan sangat kenyang. Namun, Kuda tidak menyadari. Ternyata, ia di awasi oleh seekor Serigala.
Serigala terus mengawasi gerak-gerik sang mangsa. Selama satu bulan lamanya ia tidak mendapatkan makanan yang lezat. Namun, badan sang Kuda sangat besar. Ia tidak dapat menangkap Kuda segampang itu. Ia pun mencari cara bagaimana menangkap Kuda yang besar dan terlihat sangat lezat tersebut. ia pun diam beberapa saat dan akhirnya mendapatkan ide.
‘’ Aku akan meghampiri sang Kuda dan berpura-pura menjadi dokter.’’ Katanya dalam hati senang karena telah mendapatkan ide.
Serigala, langsung mendekati sang Kuda dan berpura-pura baik.
‘’ Selamat pagi Tuan Kuda. Hari ini kau terlihat seperti kurang sehat. Tidak sengaja aku lewat padang rumput dan melihatmu. Kebetulan sku pun seorang dokter. Jika kau bersedia, bolehkah aku mengobatimu?’’ kata Serigala menyakinkan.
Sang Kuda hanya mengerutkan keningnya mendengarkan kata Serigala. Ia pun curiga Serigala akan melakukan hal yang jahat dan melukainya. Namun, Kuda tetap bersikap tenang dan pura-pura percaya dengan kata Serigala tersebut. ia pun ingin memberikan pelajaran kepada Serigala.
‘’ Kau memang benar Serigala. Sepertinya, aku memang kurang sehat hari ini. Aku merasaka sakit pada bagian kaki belakangku. Rasanya sakit sekali.’’ Kata Kuda pura-pura menahan sakit.
Serigala sangat senang. Ia merasa mendapatkan kesempatan emas. ia pun berencana akan menggigit kaki belakang Kuda yang terasa sakit tersebut.
‘’ Ya, Tuan Kuda. Aku mengerti, sekarang, angkatlah kaki belakangmu. Aku akan memeriksanya dan memberikan mu obat penahan rasa sakit.’’ Kata Serigala menyakinkan Kuda. Serigala sangat senang. Ia pun sangat tidak sabar untuk menyantap mangsanya yang lezat.
Serigala pun mendekati untuk memeriksa kaki Kuda yang sakit. Kuda pun segera membelakangi Serigala dan mengangkat kakinya. Namun, tiba Serigala dengan sangat keras dan kuat, ia menendang Serigala hingga terpental sangat jauh.
Serigala sangat terkejut dan menahan rasa sakitnya. Sementara sang Kuda meringkik dan ia kembali memakan rumput segar. Sejak hari itu, Serigala tidak pernah datang kembali. Serigala tidak pernah berani mendekati Kuda. Serigala, sejak saat itu memilih mangsa yang ukurannya lebih kecil darinya. Kuda pun dapat makan setiap saat tanpa gangguan dari Serigala.

Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur dari Nigeria

Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur dari Nigeria

Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur dari Nigeria
Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur dari Nigeria
Laki — Laki Cacat, Elang, Dan Merpati
Dahulu kala, di sebuah desa di Nigeria, hiduplah seorang lelaki yang buta sejak Ia kecil. Selain buta, kakinya juga pincang.
Suatu hari, saat si lelaki duduk di teras rumah, seekor merpati mendarat di pangkuannya. "Selamatkan aku, Tuan," kata merpati.
Lalu, datang elang yang mendarat tidak jauh dari si lelaki. "Merpati itu milikku," teriak elang. Lelaki itu pun memegang merpati erat-erat.
"Aku mohon, Tuan. Aku sedang kelaparan. Jika aku tidak makan merpati itu, aku akan mati," kata elang.
"Jika kau memberikan merpati itu padaku, aku akan membuatmu bisa melihat lagi," rayu elang.
"Jangan dengarkan elang itu! Jika engkau menolongku, aku akan sembuhkan kakimu sehingga kau tidak pincang lagi," kata merpati.
"Mana yang harus aku pilih?" pikir si lelaki. Ia berpikir beberapa saat, lalu berkata pada elang, "Bagaimana jika aku gantikan merpati dengan anak ayam?"
"Boleh," jawab elang.
"Tapi, kau harus tepati janjimu! Kau harus sembuhkan mataku!" kata si lelaki. Elang setuju. Lalu, ia diberi anak ayam oleh si lelaki. Setelah itu, elang menyembuhkan mata si lelaki dengan ludahnya sehingga ia bisa melihat lagi
Setelah elang pergi, si lelaki yang sudah bisa melihat berkata pada merpati, "Aku telah melindungimu. Sekarang kau harus sembuhkan kakiku."
Merpati mengangguk dan ia menyembuhkan kaki si lelaki dengan patukannya. Akhirnya, si lelaki bisa mendapatkan dua-duanya. Matanya bisa melihat dan kakinya bisa berjalan.
Pesan Moral dari Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur dari Negeria adalah Pergunakan akalmu saat menghadapi masalah. Jangan merugikan orang lain untuk kepentingan dirimu sendiri. Carilah cara terbaik untuk menyelesaikan persoalan.

Dongeng Sebelum Tidur Dari Cina

Dongeng Sebelum Tidur Dari Cina
Dongeng Sebelum Tidur Dari Cina
Laki-Laki Yang Ingin Hidup Selamanya
Dahulu kala, ada seorang laki-laki yang ingin hidup selamanya. Ia selalu takut mati.
Suatu hari, ia berjalan di dekat sebuah danau. Tiba-tiba, ia melihat naga dan segera memanggilnya. "Wahai Naga, aku takut mati. Aku dengar engkau bisa hidup selamanya dan tidak mati. Aku berharap sekali bisa seperti engkau," kata laki-laki itu.
"Ah, kau tak tahu apa yang kau inginkan. Ayo ikut denganku!" kata naga. Naga pun membawa laki-laki itu ke sebuah pulau.
"Ini adalah pulau keabadian. tidak bisa mati dan hidup    Manusia di sini hidup selamanya. Mereka awalnya senang, tapi setelah hidup lama sekali, mereka mulai bosan dan ingin mati," kata naga.
Laki-laki yang ingin hidup selamanya melihat orang-orang di pulau itu tidak menikmati hidup yang lama. Mereka menangis dan ingin mati. Mereka membeli racun dan meminumnya. Tapi, mereka tidak juga mati.
"Bagaimana? Engkau mau tinggal di pulau ini? Tanya si Naga
"Tidak, aku tidak mau. Aku mohon bawalah aku kembali, Naga!" kata laki-laki itu.
"Aku senang engkau mengerti," kata naga.
Sejak itu sampai sekarang, jika orang di Cina melihat naga, mereka selalu berkata, "Kami bahagia dengan hidup kami, wahai Naga."
Pesan Moral dari Dongeng Sebelum Tidur Dari Cina adalah jangan melawan takdir yang telah ditentukan Tuhan. Hadapilah hidup dengan sebaik-baiknya. Berbuat baiklah saat hidup agar kamu mendapat pahala.

Dongeng Anak Sebelum Tidur Dari Afrika Selatan

Mengapa Ada Noda Di Pipi Cheetah?
Dongeng Anak Sebelum Tidur Dari Afrika Selatan
Dongeng Anak Sebelum Tidur Dari Afrika Selatan
Ada seorang pemburu yang pemalas. Ia sering malas berburu dan hanya duduk bermalas-malasan di bawah sebuah pohon.
Suatu hari, ia melihat seekor induk cheetah (sejenis macan Afrika) sedang mengendap-ngendap mengincar seekor anak rusa. Tidak lama kemudian, induk cheetah menerkam dengan cepat dan berhasil memperoleh mangsanya.
Pemburu malas melihat induk cheetah membawa hasil buruannya ke balik semak, tempat tiga anak-anaknya menunggu hasil buruan. Pemburu malas iri pada anak-anak cheetah.
"Alangkah enaknya. Mereka bisa menikmati daging lezat tanpa harus capai berburu," pikirnya, Di benak pemburu malas, muncul ide jahat.
"Aku curi saja anak-anak cheetah itu. Kalau sudah besar, mereka bisa mencarikan daging untukku," pikirnya. Lalu, ketika induk cheetah pergi, pemburu malas mencuri ketiga anaknya.
Induk cheetah sangat sedih saat tahu tiga anaknya hilang. Ia menangis hingga air mata membasahi pipinya dan meninggalkan noda.
Kebetulan sekali pemburu tua yang bijaksana mendengar tangisan induk cheetah. Pemburu tua mengerti bahasa Cheetah. Ia marah sekali saat tahu pemburu malas telah mencuri anak cheetah.
"Pemburu malas telah melanggar adat. Sungguh memalukan. Seorang pemburu harus menggunakan kekuatan dan keahliannya sendiri untuk berburu," kata pemburu tua.
Pemburu tua segera pergi ke desa dan menyampaikan kejahatan pemburu malas kepada kepala suku. Kepala suku marah dan mengusir pemburu malas dari desa. Pemburu tua pun mengembalikan tiga anak cheetah kepada induknya.
Meski demikian, noda bekas air mata di pipi induk cheetah tidak pernah hilang. Noda itu menjadi peringatan kepada setiap pemburu bahwa mereka harus memegang adat.
Pesan Moral dari Dongeng Anak Sebelum Tidur Dari Afrika Selatan adalah jangan menjadi anak yang pemalas. Jangan suka melanggar peraturan. Patuhilah aturan karena peraturan itu dibuat untuk menjaga keamanan ke sejahteraan kita semua.

Cerita Dongeng si Kancil Anak Nakal dan Babi Sombong

Kisah Cerita Dongeng si Kancil Anak Nakal dan Babi Sombong

Pada suatu hari, hiduplah seekor Babi yang sangat gemuk. Babi itu sangat kuat, mulutnya terdapat taring yang sangat tajam dan panjang. Si Babi adalah Raja hutan.
Babi tersebut sangat di takuti oleh hewan-hewan lainnya. tidak ada satu ekor bintang pun yang dapat melawannya. Kekuatan Babi sangat besar sehingga tidak ada hewan yang dapat mengalahkannya. Karena kekuatannya tersebut ia menjadi Raja Babi. Namun, ia sangat sombong dan angkuh.
Cerita Dongeng si Kancil Anak Nakal dan Babi Sombong
Cerita Dongeng si Kancil Anak Nakal dan Babi Sombong
Suatu hari, ia sedang berjalan dan melewati binatang-binatang lainnya. ia berhenti sejenak dan berkata. ‘’ Siapa yang berani melanwanku?’’
Mendengar tantangan Raja Babi. Semua binatang yang ada di sana hanya terdiam. Mereka sangat takut, tidak ada satu orang pun yang berani menjawab. Raja Babi pun menunjukkan kekuatannya dengan mendorong pohon mangga yang berada di depannya sehingga tumbang. Raja Babi sangat senang karena tidak ada yang sanggup melawannya.
Pada saat Raja Babi memnyombongkan dirinya. Tiba-tiba, datanglah si Kancil.
‘’ Hei kau binatang kecil! Dari mana saja kau?’’ Tanya Raja Babi.
‘’ Aku sedang berjalan-jalan mencari udara segar.’’ Jawab si Kancil.
‘’ Mengapa kamu tidak mengajakku?’’ Tanya Raja Babi.
‘’ Aku lebih senang berjalan-jalan sendirian, untuk apa aku mengajak kamu?’’ jawabnya.
Mendengar jawaban si Kancil, Raja Babi agak tersinggung. Ia sama sekali tidak menyangka binatang kecil itu berani berbicara seperti itu. Padahal selama ini tidak ada binatang yang dapat melawannya.
‘’ Apa yang kamu katakan? Apakah kamu tidak tahu bahwa aku ini Raja hutan? Aku sangat di takuti di sini ’’ ujarnya dengan nada marah.
‘’ Mengapa aku harus merasa takut padamu? Kekuatan yang kamu miliki sama seperti kekuatan yang mereka miliki! ‘’ jawab si Kancil dengan santai.
Mendengar jawaban si Kancil lagi, membuat Raja Babi semakin marah. Kemarahnya sudah tidak dapat di tahan lagi.
‘’ Dasar kau binatang kecil yang bodoh! sepertinya aku sangat lapar dan aku lihat dagingmu sangat lezat.’’ Kata Raja Babi dengan marah.
‘’ Kamu menginginkan dagingku? Baiklah, tapi dengan satu syarat! Kamu harus mengalahkanku dalam sebuah pertandingan yang akan kita lakukan besok! Besok kita akan bertanding, siapa yang lebih kuat, jika kamu yang menjadi pemenangnya, kamu boleh memakan dagingku. Tapi, jika aku yang menang, kamu harus tunduk padaku!’’ jawabnya menantang.
‘’ Hahaa.. lumayan bagus usul mu ini hei binatang kecil’’ Jawab si Babi menyetujui tantangan itu.
Semua binatang kembali ke rumah masing-masing. Mereka sangat tidak sabar menunggu besok melihat pertandingan antara Raja Babi dan Kancil yang kecil.
Beberapa hari yang lalu,Kancil membuat topeng yang mirip dengannya. Topeng tersebut terbuat dari kayu yang sangat keras. Topeng tersebut sangat mirip dengan wajahnya, sehingga setiap orang yang melihatnya tidak akan ada yang tahu bahwa ia memakai topeng, termasuk Raja Babi. Malam harinya Kancil beristirahat untuk mengumulkan tenaganya.
Pagi telah tiba, waktu yang di nantikan pun tiba. Semua binatang sudah berkumpul di tempat pertandingan. Mereka sangat tidak sabar menyaksikan pertandingan yang sangat langka. Mereka mulai bersorak ketika sang Raja Babi tiba. Tidak lama kemudian si Kancil pun tiba.
Penonton bersorak riang dan tepuk tangan dari semua penonton. Setelah di berikan aba-aba oleh Gajah. Akhirnya, mulailah pertandingan itu. Raja Babi mulai menggeram dan menangkap si Kancil. Namun, si Kancil sangat aneh, ia sama sekali tidak menghindari tangkapan si Raja Babi.
Kancil mulai terlempar beberapa kali oleh serudukan si Raja Babi. Kancil segera bangkit lagi dan lagi. Sementara moncong si Babi merasa kesakitan karena kepala si Kancil sangat kerasa sekali. Karena merasa penasaran Raja Babi menyeruduk lagi. Kancil pun terlempar lagi, namun ia langsung segera bangun dan kembali menantangnya.
Lama kelamaan, moncong Raja Babi terluka di sana-sini. Sementara si Kancil masih segar. Namun, karena moncongnya merasa sangat kesakitan, ia pun tidak sanggup lagi meneruskan pertandingan.
Akhirnya, si Kancillah yang menjadi pemenangnya. Raja Babi pun mengakui kekalahannya dan mengakui bahwa si Kancil lebih kuat darinya
Pesan moral dari Cerita Dongeng si Kancil Anak Nakal dan Babi Sombong adalah menyombongkan diri hanyalah hal yang sia-sia kita lakukan, karena pasti ada orang lain yang lebih dari kita dalam banyak hal. Ketika seseorang mulai menyombongkan diri, dia akan diingatkan Tuhan bahwa dia memiliki banyak kelemahan. Psan lainnya adalah gunakan akal pikiran dan kecerdikan untuk mengatasi masalah.